PT Astra Internasional Tbk kembali menggelar acara pemberian penghargaan kepada pemuda-pemudi inspiratif di Indonesia. Acara
penganugerahan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards
2015 memberikan penghargaan kepada pemuda-pemudi yang berkontribusi
dalam 5 bidang.
Para dewan juri terdiri dari Emil Salim, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, Fasli Jalal, Tri Mumpuni, dan Onno Purbo. Nila Moeloek mengapresiasi semangat generasi pemuda-pemudi yang memberikan kontribusinya bagi negeri.
Para dewan juri terdiri dari Emil Salim, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, Fasli Jalal, Tri Mumpuni, dan Onno Purbo. Nila Moeloek mengapresiasi semangat generasi pemuda-pemudi yang memberikan kontribusinya bagi negeri.
"Saya
kagum dan salut melihat semangat generasi muda dari seluruh Indonesia
dengan segala tantangan yang dihadapi. Mewakili dewan juri, kami cukup
sulit dalam menilai penerima apresiasi yang terbaik dari yang terbaik,"
kata Nila Moeloek, saat menghadiri acara penjurian SATU Indonesia Awards
2015 seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/10/2015)
Berikut ini penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2013, yakni katagori:
Bidang Pendidikan:
'Pembuka Mata' Tuna Netra, Tutus Setiawan - Surabaya, Jawa Timur
Tutus Setiawan (35), penyandang tuna netra sejak usia delapan tahun.
Tutus memiliki kepedulian yang cukup mendalam terhadap kemajuan
teman-teman sesama tuna netra.
Tak sendirian, Tutus mengajak
empat orang temannya sesama tunanetra, yaitu Sugi Hermanto, Atung
Yunarto, Tantri Maharani dan Yoto Pribadi untuk mendirikan LPT (Lembaga
Pemberdayaan Tunanetra). Lembaga itu menjadi wadah bagi tunanetra di
Surabaya untuk terus belajar dan berlatih meningkatkan kemampuannya agar
bisa eksis di masyarakat.
'Sang Merak' dari Timur, Risna Hasanudin - Manokwari, Papua
Wanita
asal Banda Naira, Maluku, bernama Risna Hasanudin ini prihatin dan
miris melihat nasib anak-anak Papua, khususnya perempuan Arfak, saat
mendatangi Kampung Kobrey, Manokwari, Papua. Kelahiran 1 Februari 1988,
perempuan ini merupakan sarjana lulusan FKIP Universitas Pattimura
Maluku.
Keprihatinannya telah mengantarkan Risna menetap di
Kampung Kobrey dan membantu anak-anak dan perempuan Arfak agar tak
menjadi generasi tertinggal. Pada September 2014, Risna mendirikan rumah
belajar (Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat). Tujuannya, untuk
mencerdaskan perempuan Arfak. Kegiatan Risna di Rumah Cerdas Arfak ini
adalah mengajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Risna juga
memberikan pelatihan tentang usaha kecil.
Bidang Lingkungan:
Kreator Desa Wisata Tanon, Trisno - Semarang, Jawa Tengah
Trisno,
pria kelahiran Dusun Tanon, Semarang 12 Oktober 1981 ini memang luar
biasa. Ia adalah pemuda pertama di kampungnya yang berhasil
menyelesaikan pendidikan sarjana. Setelah menamatkan kuliahnya di
Universitas Muhammadiyah Surakarta, jurusan Sosiologi, Trisno bertekad
kembali ke kampungnya yang miskin.
Sebagian besar penduduk Dusun
Tanon adalah peternak sapi perah dan petani. Tapi Trisno lebih memilih
fokus mengembangkan dusunnya dengan beralih ke pariwisata. Terobosan
yang ia lakukan dengan mengajak para warga untuk sadar wisata dan
mengolah dusun mereka menjadi dusun wisata. Dalam tiga tahun
perjalanannya, Desa Wisata Tanon sudah menghasilkan Rp 250 juta, itu
belum termasuk pendapatan perorangan dari hasil penjualan produk mereka.
Bidang UKM:
'Raja Perak' dari Malang, Faishal Arifin - Malang, Jawa Timur
Berbekal
ilmu kerajinan perhiasan yang didapat saat merantau ke Kalimantan,
membuat Faishal memberanikan diri untuk menawarkan produk kerajinan
perhiasan berbahan dasar emas dan perak ke rumah-rumah dan
kantor-kantor, dengan hanya bermodalkan katalog pada 2009.
Keberhasilannya
pada usaha kerajinan perhiasan berbasis hand made itu karena kecerdikan
Faishal melihat peluang, selain jiwa kewirausahaannya yang mulai tumbuh
sejak di bangku kuliah. Kegigihannya dalam berusaha sebagai
entrepreneur muda telah membuahkan hasil, pria berusia 28 tahun ini kini
telah memiliki usaha beromzet hingga Rp 350 juta per bulannya.
Bidang Kesehatan:
Pelopor Relawan Kesehatan, Dani Ferdian - Bandung, Jawa Barat
Dokter
Dani Ferdian adalah penggagas Volunteer Doctors (Vol D), sebuah sekolah
nurani tenaga kesehatan. Vol D memiliki keunikan tersendiri dibanding
lembaga sosial lainnya, karena di sini yang dibangun adalah karakter
para calon dokter dan tenaga kesehatan. Sampai kini sudah ada sekitar
1.000 dokter dan tenaga kesehatan yang tergabung di Vol D sejak dirintis
pada 2009.
Bidang Teknologi
Penggagas 'Susu Listrik', Apriliawan Hadi - Malang, Jawa Timur
Berawal
dari keprihatinan terhadap kondisi peternak di kampung halamannya di
Desa Sragi, Banyuwangi, Jawa Timur, Apriliawan Hadi mencoba mencari
solusi alat yang bisa mengatasi masalah klasik yang dihadapi peternak.
Yakni, susu yang tak bertahan lama dan kandungan bakteri patogennya yang
bisa menyebabkan penyakit bagi yang mengonsumsinya.
Hadi pun
terpikir untuk menciptakan alat pasteurisasi. Akhirnya pada 2007, pria
kelahiran 21 April 1989 ini mendapatkan kesempatan untuk melakukan
penelitian melalui Program Kreatif Mahasiswa (PKM). Akhirnya Hadi
berhasil menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik
yang dinamai Latte Electricity (LE). Kehadiran alat LE ini membawa
harapan baru bagi peternak. Pasalnya, dengan metode kejut listrik hasil
susu perah bisa bertahan lebih lama serta kandungan protein dan gizi
dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga.
Kategori Kelompok, Bidang Teknologi
Kelompok Grombyang OS Indonesia - Pemalang, Jawa Tengah
Saat
kelompok ini dibentuk tahun 2012, para pendirinya Sumitro Aji Prabowo
adalah seorang mahasiswa semester III, Jordan Andrean duduk di bangku
SMK kelas 2 dan Nanda Arfan Hakim duduk di bangku SMK kelas 1. Berawal
dari hobi yang sama mereka membentuk komunitas yang diberi nama
Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) pada tahun 2012 yang
anggotanya hanya terdiri dari lima orang. Kemudian, komunitas ini
berubah nama menjadi Grombyang OS pada tahun 2013.
Dengan adanya
Grombyang OS, masyarakat dapat menggunakan sistem ini tanpa membayar,
dapat diunduh secara gratis, sehingga tidak perlu menggunakan produk
yang selama ini mereka pakai secara sistem, karena itu melanggar hak
cipta. Kelebihan lainnya, sistem ini lebih cepat kerjanya dan tidak
membutuhkan antivirus.