Ketika mendengar mengenai model pakaian dalam, kita akan membayangkan perempuan dengan tubuh indah. Tapi ternyata tidak semua model pakaian dalam mempunyai kaki panjang. Kanya Sesser salah satunya, ia seorang model pakaian dalam yang tidak mempunyai sepasang kaki.
Setiap hari Kanya melakoni pekerjaan model dan ia mengklaim mendapatkan uang lebih dari Rp 14juta. Dikutip dari Daily Mail, Kanya memulai karir model di usia 15 tahun yang dimulai dengan berpose untuk sejumlah merk pakaian olahraga.
Meski tanpa kaki, Kanya memang tidak kehilangan pesona. Foto-fotonya semua tampak menarik. Bagi Kanya pun foto-foto itu jelas menunjukkan kekuatannya. Kendati mulanya Kanya tidak berniat menjadi model. Kesempatan menjadi model datang begitu saja, dan dia jalani saja sebaik mungkin.
Kepada wartawan Kanya mengaku lebih suka tampil natural tanpa make-up. Meski memang pada saat pemotretan, dirinya akan merias wajah. Namun Kanya selalu merasa cantik dengan ataupun tanpa make up.
Selain modeling, Kanya juga menggemari olehraga ekstrem. Selama ini dia merupakan pemain ski aktif, pemain skateboard dan peselancar. Seringkali dia tidak menggunakan kursi roda dan lebih memilih untuk berkeliling menggunakan skateboard atau berjalan dengan tangannya. Kanya pun berharap bisa ikut serta dalam kompetisi mono-ski musim dingin di Paralimpiade Korea Selatan 2018 mendatang.
Perempuan berambut panjang ini punya masa lalu yang sedih. Saat berusia seminggu, dia ditinggalkan orang tuanya di kuil Buddha di Thailand. Ketika usianya lima tahun, Kanya diadopsi dan dibawa ke Portland, Oregon. Sejak itu Kanya selalu menunjukkan pada dunia bahwa dirinya punya semangat tinggi menjalani hidup dan tak ingin hanya mengharap belas kasihan orang lain.
Selain modeling, Kanya juga menggemari olehraga ekstrem. Selama ini dia merupakan pemain ski aktif, pemain skateboard dan peselancar. Seringkali dia tidak menggunakan kursi roda dan lebih memilih untuk berkeliling menggunakan skateboard atau berjalan dengan tangannya. Kanya pun berharap bisa ikut serta dalam kompetisi mono-ski musim dingin di Paralimpiade Korea Selatan 2018 mendatang.
Perempuan berambut panjang ini punya masa lalu yang sedih. Saat berusia seminggu, dia ditinggalkan orang tuanya di kuil Buddha di Thailand. Ketika usianya lima tahun, Kanya diadopsi dan dibawa ke Portland, Oregon. Sejak itu Kanya selalu menunjukkan pada dunia bahwa dirinya punya semangat tinggi menjalani hidup dan tak ingin hanya mengharap belas kasihan orang lain.