Kadang-kadang kita terbangun saat tidur dengan kondisi basah
berkeringat. Jika terjadi secara berulang, mungkin saja bisa berhubungan
dengan kondisi kesehatan tertentu dan diperlukan peninjauan lebih
lanjut. Bisa berbeda juga keadaannya bagi anak-anak dan bahkan wanita
saat menopause.
Seperti dikutip dari Sleepdisorders.com pada Minggu (18/10/2015), inilah enam kelainan yang mungkin menjadi penyebab banjirnya keringat saat tidur.
Seperti dikutip dari Sleepdisorders.com pada Minggu (18/10/2015), inilah enam kelainan yang mungkin menjadi penyebab banjirnya keringat saat tidur.
1. Temperatur Hangat
Pertama,
sebab yang sering muncul saat berkeringat di malam hari adalah karena
temperatur tubuh yang meningkat karena lingkungan yang hangat. Jika
memakai piyama yang tebal, atau meringkuk di bawah selimut, tidak
mengejutkan jika menjadi kepanasan dan berkeringat.
2. Kelainan saat Tidur
Selanjutnya,
kelainan saat tidur juga bisa menjadi penyebab berkeringat. Biasanya,
kelainan sleep apnea yang membuat kita kesulitan bernapas menjadi
penyebabnya. Hal ini karena dengan sulit bernafas, usaha yang
dikeluarkan akan lebih berat saat bernafas. Bayangkan saja seperti
bagaimana kita berkeringat saat lari dan bernapas dengan berat.
3. Gelisah pada Anak-anak
Pada
anak-anak, khususnya balita, kelainan dalam bernapas saat tidur mungkin
karena keadaan gelisah. Anak-anak terkadang terbangun dengan muka merah
dan bermandikan keringat dengan selimut yang berantakan. Hal ini perlu
ditinjau lebih lanjut, apalagi jika mendengkur dan hadirnya kelainan
sleep apnea lainnya.
4. Menopause pada Wanita
Pada
wanita, meningkatnya keringat saat tertidur mungkin karena mereka dalam
tahap transisi menuju awal menopause. Yang menarik, risiko terkena
sleep apnea meningkat 10 kali lipat akibat kehilangan hormon estrogen
dan progeteron. Oleh karena itu, keringat saat tidur pada wanita mungkin
berkaitan pada menopause dan menyebabkan sleep apnea.
5. Alkohol
Beberapa
orang sadar bahwa mereka akan berkeringat saat tidur setelah meminum
alkohol. Alkohol mengandung relaksan otot yang mungkin dapat
mempengaruhi saluran nafas bagian atas dan memperburuk dengkuran dan
sleep apnea. Oleh karena itu, konsumsi alkohol bisa dikaitkan dengan
keringat di malam hari akibat kelainan tidur seperti apnea.
6. Mimpi Buruk
Terakhir,
mimpi buruk yang diakibatkan kecemasan mungkin bisa menimbulkan
serangan panik dan keringat saat tidur. Jika pernah mengalami mimpi
buruk, terutama dalam kondisi post-traumatic stress disorder (PSTD),
melakukan perawatan mungkin dapat membantu. Anak-anak bisa lebih
berkeringat juga ketika mengalami teror mimpi di malam hari.